KOMPUTER

|piranti yang digunakan untuk memudahkan kita dalam menggapai sebuah impian yang jauh|

ELEKTRO

|salah satu jalan untukku menemukan titik pencapaian dalam menggapai impian|

DESAIN GRAFIS

|sebuah percabangan jalan yang membawaku lebih dekat dengan impian|

KESEHATAN

|Langkah Awal untuk memperjuangkan sebuah impian, titik nol semuanya dimulai|

ORGANISASI

|tuntutan yang membuatku berjalan lebih mulus dalam melangkah menggapai impian|

Sebuah cerita yang berawal dari sebuah kata

|impian adalah hal gila yang terucap seketika namun dimaknai dengan sepenuh hati|

Lain-lain

|berbagai hal yang menghiasi jalanan untuk menghiburku ketika aku lelah dalam melangkah|

OCSELUM

|sebuah nama yang memberikan makna dalam setiap langkah untuk mencapai impian|

Wacana Kehidupan

Senin, 30 November 2015

Daftar Referensi (Pembuatan Power supply sederhana)

oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb

janji adalah hutang, begitu kata orang. padahal sekarang masih banyak orang yang gak nepatin janjinya (utamanya dalam hal janji bertemu ex: ntar kelompok jam 10.00 PM, tapi datang jam 11.47) mungkin banyak orang yang bilang "biasa orang Indonesia" padahal dengan tidak sadar mereka memberikan doktrin "kalau tidak molor bukan orang Indonesia". yah,, mungkin disini kita para generasi muda yang harus peduli terhadap hal-hal kecil dan tidak apatis. kalau bukan kita siapa lagi? mari masukkan dalam diri "aku adalah orang yang menepati janji". untuk itulah sekarang aku berusaha menepati janjiku dulu untuk memberikan daftar referensi pembuatan laporan Power supply sederhanaku. silakan dibuka dan dipelajari untuk memperluas pengetahuan


masih banyak lagi kalo bicara soal daftar rujukan. mungkin bisa dilihat ataupun di search di google dengan kata kunci "dasar teori pembuatan power supply". nah semakin banyak kita membaca maka semakin bertambah pengetahuan kita.

kata ocs : Tidak ada yang salah dengan belajar. Tidak ada yang salah dengan membaca. Tidak ada yang salah untuk memperbanyak referensi, karena jika kita hanya punya satu referensi maka itulah yang kemungkinan besar dilaksanakan, namun ketika kita punya beberapa referensi maka kita bisa menyeleksi dan memilah untuk menghasilkan hal yang terbaik. 

Komponen Elektronika (Layout)

oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb

gimana kabarnya gan? masih semangat buat cari ilmu kan ya?. aku lanjutin lagi share ilmu tentang elektro, kalo kemarin udah bahas kapasitor, dioda, dan ic regulator, untuk menyempurnakan pembuatan power supply (sesuai kata-kataku awal) maka kita akan bahas mengenai layout power supply sederhana yang pernah aku buat sekalian dijelasin gimana kontribusi masing masing komponen ke power supply. langsung aja, silakan disimak 

1.  Skema Rangkaian Power supply 
seperti gambar yang tampak diatas, D1 dan seterusnya merupakan komponen dioda dimana dioda ini membentuk jembatan wheatstone. seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dioda disini berfungsi untuk mengubah tegangan AC (bergelombang negatif positif) menjadi Gelombang DC (Gelombang bergerak konstan positif). komponen selanjutnya adalah C1 dan seterusnya merupakan komponen Kapasitor, masih dalam bahasan kemarin komponen kapasitor berfungsi untuk mengurangi ripple baik dalam tegangan DC ataupun AC karena kemungkinan tegangan DC yang ada belum konstan sepenuhnya (dalam artian terdapat sedikit ripple/cacat). LM7812 merupakan IC regulator, yang berungsi untuk menyetabilkan tegangan output. LM78 merupakan kode untuk menentukan tegangan apa yang mau distabilkan, 78 berarti tegangan positif yang distabilkan beda lagi dengan 79 berarti tegangan negatif yang akan distabilkan. kemudian 2 angka dibelakangnya LMxx12 merupakan besarnya tegangan output yang distabilkan. mungkin pemahaman untuk skema bisa diperdalam dengan mengunjungi referensi yang saya gunakan dulu. (link referensi berada pada akhir pembahasan materi berantai ini)

2. Layout PCB (tanpa komponen)

bisa dilihat untuk layout PCB diatas, layout tersebut yang aku guanakan dalam pembuatan circuit di PCB. 

 3. Layout PCB (dengan komponen)
tampak pada gambar tata letak dari masing masing komponen. lingkarang adalah komponen kapasitor (perhatikan polaritasnya juga) kemudian yang kotak ditengan berjumlah 4 adalah komponen dioda (perhatikan juga polaritasnya). selain itu ada 2 kotak ditengah bawah merupakan IC regulator LM7812 dan LM7912. disebelah nim dan nama merupakan Output positif, output negatif dan ground.

4. Cara kerja Power supply 

sesuai dengan apa yang aku pelajari, cara kerja dari power supply yang aku buat adalah sebagai berikut : 
Tegangan AC 220 V/ 240V dari PLN diturunkan tegangan nya oleh Transformator (fungsi trafo adalah menaikkan dan menurunkan tegangan). Pada rangkaian diatas tegangan diturunkan menjadi 12 Volt AC. Tegangan 12V AC ini kemudian disearahkan (diubah menjadi tegangan DC) dengan 4 buah Dioda (Rangkaian Dioda Bridge) 1N4007 menjadi tegangan searah 12 Volt s/d 16 Volt.
Tegangan DC yang dihasilkan  belum benar-benar DC (maksudnya masih terdapat ripple AC dengan frekwensi sesuai input dari PLN (sekitar 50-60 Hz)). Maka digunakanlah 2 buah kondensator yang berfungsi memfilter dan memperkecil ripple AC sehingga makin mendekati grafik tegangan DC. Kondensator yang digunakan bernilai 1000uF dan 10nF.
Untuk merubah tegangan menjadi 12V diperlukan IC regulator 7812 yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan output menjasi 12 Volt DC. Ripple AC yang masih ada di filter kembali melalui Condensator 10uF. Jadi dari tegangan AC 220V/240V dari PLN bisa diubah menjadi tegangan DC 12 volt oleh rangkaian ini.

5. Analisa Rangkaian
Dalam pembuatan power supply yang dijelaskan menggunakan beberapa komponen elektronika, maka disini aku coba jelasin gimana jalannya dari input AC ke Output DC beserta kontribusi masing-masing komponen. silakan disimak

Sumber tegangan yang digunakan yaitu sumber AC 220 volt. Kemudian tegangan tersebut masuk ke trafo step down sehingga outputnya menjadi 12 volt .Arus masuk ke dioda jembatan sehingga arus yang awalnya arus AC menjadi arus DC.  Perubahan dari AC ke DC berawal dari tegangan AC 220 V yang masuk dalam transformator kemudian diubah menjadi DC yang bertegangan 12 Volt. Kemudian saat tegangan melewati diode maka tegangan tersebut akan diubah dari AC ke DC perbedaannya adalah AC mempunyai gelombang naik turun (punya sisi negative) menjadi DC yang bertegangan positif (searah) jadi dioda dalam rangkaina power supply berfungsi sebagai penyearah gelombang AC menjadi Gelombang DC.
Setelah keluar dari Dioda maka tegangan akan melewati kapasitor 1000µF. Tegangan yang ada kemudian di simpan kapasitor sebanyak kapasitas maksimum dari kapasitor tersebut. Tegangan yang keluar kapasitor akan mempunyai sedikit ripple, hal ini berarti bahwa kapasitor berfungsi sebagai penyimpan  tegangan yang menjadikan gelombang DC menjadi stabil frekuensinya. Vrms dari output kapasitor menjadi semakin besar. Output kapasitor ini akan melewati IC regulator yang mempunyai fungsi menyetabilkan tegangan yang menjadikan ouputnya sesuai datasheet IC regulator tersebut. Saya menggunakan 7812 dan 7912 maka output yang keluar adalah 12 volt.  Output dari IC regulator yang bertegangan 12 volt akan keluar menuju output power supply, namun sebelum itu output akan melewati kapasitor 10µF agar ripplenya semakin sedikit dan tegangan DC memounyai gelombang yang lurus.
            Output dari power supply yang saya buat terdapat 3 jenis, yang pertama adalah tegangan       positif (+). Kedua tegangan negative (-) dan tegangan netral (0v). untuk outnya akan dijelaskan sebagai berikut :

- Keluaran 12 V DC.

Tegangan yang  keluar dari diode dan masuk ke kaki positif capasitor 1000µF, capasitor mengeluarkan tegangan kemudian tegangan masuk ke kaki 1 LM 7812 dan dikeluarkan melalui kaki 3 LM 7812 dan kembali masuk ke kaki positif capasitor 3 (digunakan capasitor lagi agar menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain) lalu keluarlah tegangan +12 V DC.
Keluaran -12 V DC.
Tegangan yang  keluar dari diode dan masuk ke kaki positif capasitor 1000µF, capasitor mengeluarkan tegangan kemudian tegangan masuk ke kaki 1 LM 7912 dan dikeluarkan melalui kaki 3 LM 7912 dan kembali masuk ke kaki positif capasitor 3 (digunakan capasitor lagi agar menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain) lalu keluarlah tegangan -12 V DC. Output berupa tengangan negative karena LM 7912 menghasilkan output negative.

            - Keluaran Netral (Ground)

            Rangkaian pada Ground Merupakan aliran terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir yang menjadikan  tegangan sama dengan 0 atau tidak ada aliran listrik.


Dari sharing materi diatas aku harap dapat sedikit berkontribusi dalam menyampaikan ilmu yang pernah aku pelajari semasa kuliah ini. setidaknya ini adalah beberapa langkah untuk membuat power supply sederhana. semoga yang sedikit ini bermanfaat.

kata ocs : berani mencoba adalah sifat yang dibutuhkan dalam kehidupan ini. namun orang bijak adalah orang yang berfikir dan belajar untuk mengetahui hal-hal sebelum dia mencoba. 

Minggu, 29 November 2015

Komponen Elektronika (Voltage Regulator)

oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb


kita ketemu lagi dalam postingan yang ke- 4 mengenai elektro, pada kesempatan ini merupakan lanjutan dari postingan komponen dasar elektronika. nah lho katanya posting lanjutan tapi kok judulnya kagak sama (kurang dasar), ya . . .  karena emang yang kita bahas bukan komponen dasar elektronika (resistor, dioda, kapasitor, transistor) lagi , tapi masuk ke IC regulator . IC regulator menyediakan suatu tegangan keluaran  DC tetap yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan, arus beban keluaran, dan suhu. untuk lebih jelasnya langsung saja aku share kan materi dari laporanku semester 1 dulu. semoga bermanfaat : )

a.       Pengaturan Tegangan (Voltage Regulations)
Dua kategori dasar pengaturan tegangan adalah pengaturan garis (Line Regulation) dan pengaturan beban (Load Regulation). Pengaturan garis adalah kemampuan pengatur tegangan (voltage regulator) untuk tetap memepertahankan tegangan keluaran ketika tegangan masukan berubah-ubah. Pengaturan Beban kemampuan untuk tetap mempertahankan tegangan keluaran  ketika beban bervariasi.
Line Regulation
Ketika tegangan masukan DC berubah-ubah, pengatur tegangan (voltage regulator) harus mempertahankan tegangan keluaran, seperti digambarkan pada gambar 1.

Gambar 1. Pengaturan Garis. Suatu perubahan tegangan masukan DC tidak  mempengaruhi tegangan keluaran suatu pengatur tegangan ( di dalam batas tertentu).
Pengaturan Garis dapat digambarkan sebagai persentase perubahan tegangan keluaran terhadap perubahan yang terjadi pada tegangan masukan. Pada umumnya dinyatakan dalam % / V. Sebagai contoh, sebuah regulator tegangan mempunyai pengaturan garis 0,05%/V berarti  bahwa tegangan keluaran ber;ubah 0,05 persen ketika tegangan masukan meningkat atau berkurang  dengan satu volt.
Load Regulation
Ketika arus yang mengalir melalui beban berubah akibat perubahan beban, regulator tegangan haruslah tetap mempertahankan tegangan keluaran pada beban agar tidak berubah (tetap).
Pengaturan beban dapat dinyatakan sebagai persentase perubahan tegangan keluaran untuk setiap perubahan arus beban. Pengaturan beban juga dapat dinyatakan sebagai persentase perubahan dari tegangan keluaran tanpa beban (TB) ke tegangan keluaran dengan beban penuh (BP).

Gambar 2. Pengaturan beban. Suatu perubahan pada arus beban tidak mempengaruhi tegangan keluaran.
Pengaturan beban dapat juga dinyatakan sebagai persentasi perubahan tegangan keluaran terhadap perubahan setiap mA arus pada beban. Sebagai contoh, regulator tegangan mempunyai Load Regulation 0,01% / mA, berarti bahwa tegangan keluaran berubah 0,01 persen ketika arus beban meningkat atau berkurang 1 mA.
b.            Dasar Pengatur Tegangan Seri
Dasar pengatur tegangan ada dua, yang pertama pengatur linier (linear regulators) dan yang kedua adalah pengatur tersaklar (switching regulators). Keduanya tersedia dalam bentuk IC. Ada dua jenis pengatur linier. pertama adalah pengatur tegangan seri dan yang kedua  adalah pengatur tegangan parallel.
Gambaran sederhana dari pengatur tegangan seri ditunjukkan pada gambar blok diagram berikut ini.

Gambar 3. Diagram blok pengatur tegangan seri

CARA KERJA PENGATURAN TEGANGAN
Rangkaian dasar pengatur tegangan seri ditunjukkan pada gambar 4. Sedangkan cara kerjanya ditunjukkan pada gambar 5. Resistor pembagi tegangan dibentuk oleh R2 dan R3 yang bertindak sebagai sensor bila terjadi perubahan tegangan keluaran. Jika tegangan keluaran turun yang disebabkan oleh penurunan tegangan masukan VIN atau bertambahnya arus beban IL, maka tegangan pada masukan inverting (-) dari Op-Amp (sebagai error detector) juga akan turun yang disebabkan oleh penurunan tegangan pada resistor pembagi tegangan. Diode zener yang digunakan sebagai masukan pada masukan Non-inverting (+) dari Op-Amp, juga bertindak sebagai tegangan acuan atau VREF, yang nilainya tetap. Selisih tegangan yang ada pada kedua masukan Op-Amp akan diperkuat, sehingga keluaran Op-Amp pun akan bertambah, demikian pula tegangan pada Basis dari transistor Q1, akibatnya tegangan pada Emittor Q1 atau VOUT juga naik sampai tegangan pada masukan inverting (-) sama dengan tegangan VREF. Tindakan ini akan menghindari penurunan tegangan pada keluaran dan mejaga tetap kontan. Transistor Q1 adalah power transistor yang diberi penyerap panas (heatsink) karena transistor ini harus melalukan semua arus yang mengalir ke beban.

Gambar 4. Rangkaian dasar pengatur tegangan seri

PERLINDUNGAN TERHADAP HUBUNG-SINGKAT ATAU BEBAN LEBIH
Jika jumlah arus beban yang ditarik berlebihan, transistor pelintas arus dapat dengan cepat akan rusak. Salah satu metode untuk membatasi arus atau mencegah terhadap beban lebih disebut constant current limiting . Rangkaiannya terdiri dari Q2 dan R4.


Arus beban yang melintas R4 membangkitkan tegangan dari Basis ke Emitor dari Q2. Ketika arus beban IL bertambah sampai dengan nilai maksimum yang telah ditentukan, tegangan jatuh pada R4 cukup untuk membias maju Basis – Emitor transistor Q2, akibatnya Q2 menghantar. Selanjutnya arus Basis Q1 dialihkan ke Kolektor dari Q2 dengan demikian IL dibatasi pada nilai maksimumnya.
Gambar 5. Pengatur tegangan seri dengan pembatas arus

c.          PENGATUR TEGANGAN IC 78 XX
IC 78XX adalah regulator tegangan positif dengan tiga terminal, masing-masing input, Ground dan output. IC 78XX tersedia untuk beberapa nilai tegangan keluaran seperti terlihat pada gambar dibawah.
Meskipun semula dirancang untuk regulator tegangan tetap, namun regulator ini dapat dikembangkan untuk tegangan dan arus yang dapat diatur.
Rangkaian dasar 78XX ditunjukkan gambar 10, untuk tegangan dan arus output sesuai nilai nominalnya. 

                            Gambar 6. Rangkaian dasar regulator 78XX
C1 diperlukan jika regulator jauh dari Kapasitor Filter pencatu daya sedangkan C2 diperlukan untuk memperbaiki tanggapan kilasan dan penindasan kerut (trancient response).
Dalam penerapannya, tegangan masukan VIN harus lebih besar dari tegangan keluaran (lihat tabel 1) jika kurang maka regulator tidak berfungsi tetapi bila melebihi nilai VIN maksimumnya dapat merusak regulator.
untuk lebih jelasnya bisa disimak video berikut ini :


alhamdulillah komponen untuk membuat power supply sederhana udah dibahas semua, semoga dengan ini semuanya bisa mendapatkan ilmu (setidaknya tau cara kerja power supply sederhana). dan apa yang aku posting menjadi referensi yang bagus untuk semuanya. intinya untuk menjaga tegangan agar konstan 12V ataupun -12V digunakan IC regulator. 

kata ocs : ilmu bagaikan air, jika kalian mengambilnya disungai maka kualitas air disungai dengan keterbatasannya yang kalian dapat. jika kalian mengambil dimuara maka kualitas air muara dan keterbatasannya yang kalian. semua tergantung usaha kalian dan cara kalian memilih air mana yang akan kalian ambil :) 

Sabtu, 28 November 2015

komponen elektronika Dasar ( Dioda )

oke,, Assalamu'alaikum wr wb

Berlanjut lagi kepostingan yang ketiga (tentang elektro ). Karena udah aku bahas pada postingan dulu bakalan berlanjut, maka kali ini aku bakal bahas soal komponen dasar elektronika lagi, khususnya adalah komponen semikonduktor dioda. Dalam rangkaian power supply, Dioda digunakan sebagai penyearah dari gelombang AC (gelombang naik turun) menjadi tegangan DC (gelombang lurus yang notabene bertegangan positif ). untuk lebih jelasnya maka perlu dipahami tentang dioda : )

a. Pengertian Dioda
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.

Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun.

Pengertian Dioda Termionik adalah piranti katub yang merupakan susunan elektroda di dalam sampul gelas. Bentuk pertama kali dari dioda termionik hampir sama dengan bola lampu pijar. Di dalam katub dioda termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung memanaskan katoda. Elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Dari kegiatan tersebut menghasilkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Walaupun demikian, elektron tidak dapat di pancarkan dengan mudah ke permukaan anoda yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan di balik.
Pengertian Dioda Semikondutor sebagian besar terdapat pada teknologi pertemuan P-N semikonduktor. Dioda P-N terdapat arus yang mengalir dari sisi Tipe-P (anoda) menuju sisi Tipe-N (katoda), akan tetapi tidak dapat mengalir ke arah sebaliknya. Dioda semikonduktor memiliki tipe lain yaitu dioda schottky yang di bentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor sebagai ganti dari pertemuan P-N konvensional.
b.                         Jenis-jenis Dioda

Jenis-Jenis Dioda terdiri dari Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo (Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri. Dioda disempurnakan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919 dan mulai memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut, walaupun sebelumnya sudah ada dioda kristal (semikonduktor) yang dikembangkan oleh peneliti asal Jerman yaitu Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun 1873 yang dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie. Salah satu Jenis Dioda :

Diode Rectifier (Dioda Penyearah)
Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik
Jenis-Jenis Dioda tersebut memiliki berbagai kegunaan tersendiri yang dapat memanipulasi berbagai tegangan yang masuk melalui dioda tersebut. Jenis-jenis Dioda diatas merupakan beberapa contoh jenis dioda yang saat ini sudah ada dan dikembangkan, masih banyak lagi contoh lain dari jenis dioda ini.

Karakteristik dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor. Dengan menggunakan rangkaian tersebut maka akan dapat diketahui tegangan dioda dengan variasi sumber tegangan yang diberikan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa dioda adalah komponen aktif dari dua elektroda (katoda dan anoda) yang sifatnya semikonduktor, jadi dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda dapat dibuat dari Germanium (Ge) dan Silikon atau Silsilum (Si). Komponen aktif ini mempunyai fungsi sebagai; pengaman, penyearah, voltage regulator, modulator, pengendali frekuensi, indikator, dan switch.

Berdasarkan fungsinya, dioda terbagi atas; Dioda Kontak Titik, Dioda Hubungan, LED, Dioda Foto, Dioda kapasiansi Variabel, Dioda Bridge dan Dioda Zener. Dioda Kontak Titik atau Point Contact Diode biasanya digunakan untuk mengubah frekuensi dari tinggi ke rendah. Contohnya, OA70, OA90, dan 1N60. Dioda hubungan, adalah salah satu karakteristik dioda yang mengalirkan tegangan yang besar namun hanya searah. Sedangkan LED atau Light Emiting Diode adalah jenis komponen yang dapat mengeluarkan cahay bila diberikan forward bias. Berbeda dengan LED, Dioda foto atau bisa disebut dengan Foto Dioda akan menghasilkan arus listrik apabila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari seberapa besar cahaya yang masuk.
Dioda Kapasiansi Variabel, atau bisa disebut juga dengan dioda varicap atau varactor yang bila dipasang terbalik akan berperan sebagai kondensator ini banyak digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL ( Phale Lock Lopp). Dioda yang berfungsi sebagai power supply adalah Dioda Bridge. Komponen ini adalah silikon yang dirangkai menjadi bridge menjadi satu komponen utuh .Berbagai macam bentuk dioda ini banyak dijula di pasaran dengan berbagai macam besar kapasitasnya. Yang terakhir adalah Dioda Zener. Komponen aktif ini biasanya digunakan pada pembatas tegangan dan berfungsi sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Karakteristik dioda ini adalah mempunyai sifat tegangan terbaliknya stabil.

d.                         Prinsip Kerja Dioda
Prinsip Kerja Dioda pada umumnya adalah sebagai alat yang terbentuk dari beberapa bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode (N) yang biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan muatan yang bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan sebaliknya muatan bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan satu elektron yang dipisahkan oleh depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua muatan tersebut, oleh karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang berfungsi sebagai pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan sekaligus pengaliran arus yang terjadi di hole tersebut yang menghasilkan tegangan arus searah atau biasa disebut dengan DC.
Prinsip Kerja Dioda berbeda dengan prinsip atau teori elektron yang menyebutkan bahwa arus listrik yang terjadi dikarenakan oleh pergerakan elektron dari kutub positif menuju ke kutub negatif, tetapi dioda ini hanya mengalirkan arus satu arah saja, yaitu DC. Oleh karena jika dioda dialiri oleh tegangan P yang lebih besar dari muatan N, maka elektron yang terdapat pada muatan N akan mengalir ke muatan P yang disebut sebagai Forward Bias, bila terjadi sebaliknya, yaitu jika dioda tersebut dialiri dengan tegangan N yang lebih besar daripada tegangan P, maka elektron yang ada di dalamnya tidak akan bergerak, sehingga dioda tidak mengaliri muatan apapun, pada kondisi seperti ini sering disebut sebagai reverse bias.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Prinsip Kerja Dioda merupakan salah satu alat yang sangat unik karena mampu memanipulasi muatan hingga menjadi muatan yang searah atau DC. Sambungan antara muatan anoda (P) dengan muatan katoda (N) dinamakan sebagai depletion layer (lapisan deplesi) dimana terjadi keseimbangan muatan elektron dan hole. Biasanya pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima muatan elektron, sedangkan pada sisi N banyak elektron yang siap untuk membebaskan diri, dengan kata lain jika sisi P diberi muatan potensial yang lebih, maka elektron dari sisi N akan langsung mengisi setiap hole-hole yang ada di sisi P.
untuk lebih jelasnya silakan simak video dibawah ini :

materi diatas didapatkan dari berbagai referensi yang telah dipilah dan dipilih olehku, jadi apabila dari materi yang disampaikan ada yang kurang jelas bisa langsung mendatangi empunya. Yang intinya adalah power supply juga membutuhkan diode sebagai pengaman rangkaian karena diode mempunyai polaritas yang bisa dialui ketika tegangan pada anoda lebih besar daripada tegangan katoda. sehingga ketika polaritas terbalik maka arus  tidak bisa melewati dioda. sekian semoga bermanfaat

kata ocs : Belajarlah untuk mendapatkan ilmu, karena ilmu lebih penting daripada nilai : ) orang berilmu yang tidak bisa mengamalkan ilmunya itu = ( ).

Jumat, 27 November 2015

komponen elektronika Dasar ( Kapasitor )

oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb

alhamdulillah masih diberi kesempatan buat sharing lagi mengenai elektro. karena pengetahuanku yang juga masih dasar, kali ini aku bahas mengenai komponen dasar. Dari beberapa komponen dasar dalam bidang elektro yang mendapat giliran adalah Kapasitor. kenapa harus kapasitor ? karena ini merupakan postingan berantai untuk membuat sebuah power supply. jadi yang pertama dan harus diketahui adalah tentang kapasitor (setidaknya begitulah bagaimana aku membuat laporan pada semester 1 kemarin ). Dalam rangkaian power supply, kapasitor yang terpasang digunakan untuk memperkecil ripple tegangan yang masuk, entah itu AC ataupun tegangan DC yang masih mempunyai ripple agar tegangan stabil atau konstan tanpa ripple. untuk lebih jelasnya, langung nyimak langsung kemateri aja. semoga bermanfaat : )

a.       Pengertian Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.

Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.

b.      Jenis-Jenis Kapasitor
      Jenis-Jenis kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.
Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.



jenis kapasitor juga dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu jenis kapasitor keramik, kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor multilayer, kapasitor polyester film, elekctric double, super kapasitor, trimer dan kapasitor tuning.
Sifat dasar kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current) tetapi dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (Resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi). Berdasarkan nilai kapasitansinya, kapasitor di bagi menjadi 2 bagian, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variable.
Untuk jenis-jenis kapasitor multilayer adalah kapasitor yang terbuat dari bahan material. Kapasitor ini hampir sama dengan kapasitor keramik, perbedaannya hanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya. Bahan dielektrik disusun dengan banyak lapisan dengan ketebalan 10 sampai 20 μm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu, bentuk dari jenis kapasitor ini juga kecil dan memiliki karakteristik suhu yang bagus di bandingkan dengan kapasitor lainnya.

c.       Fungsi Kapasitor
Dalam komponen elektronika fungsi kapasitor adalah sebagai penyimpan muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol “F”. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).

Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah kermaik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.


Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator. Bentuk dan ukuran kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan kapasitas, tegangan kerja dan lain sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga kapasitor yang memiliki kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut variable kapasitor.
Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar. Sedangkan fungsi kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan juga mematikan mesin.

d.      Cara Kerja Kapasitor
Cara Kerja kapasitor dapat dibedakan berdasarkan jenis kapasitornya, berikut ini ada beberapa macam jenis kapasitor, yaitu kapasitor keramik, kertas, kapasitor variable, kapasitor polister dan kapasitor elektrolit. Setiap masing-masing kapasitor memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai komponen pasif elektronika yang memiliki fungsi menyimpan dan mengatur muatan listrik dengan jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua konduktor yang sengaja dipisahkan oleh bahan penyekat atau bahan dielektrik (keping), kapasitor biasa disebut juga sebagai kondensator.


 Kapasitor pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867 oleh karena itu satuan kapasitor dinamakan satuan farad, yang merupakan nama dari penemu kapasitor ini. Mengapa kapasitor disebut juga sebagai kondensator? Karena pada jaman itu ilmuwan terkenal dari Italia yaitu Alessandro Volta berpengaruh sangat kuat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komponen yang mampu menyimpan suatu muatan yang tinggi disebut sebagai Condensatore (kondensator).
Cara Kerja Kapasitor variabel adalah sebagai komponen menyimpan dan mengatur muatan listrik yang terdiri dari dua lempengan yang sejajar yang salah satu lempengannya adalah dielektrik, yang memiliki fungsi sebagai membantu memperbesar kapasitansi kondensator, kapasitor variabel dapat dibedakan menjadi dua jenis,yaitu variable capacitor (varco) yang menggunakan udara sebagai intinya, dan dioda varaktor yang memang pada dasarnya varaktor merupakan dioda yang sengaja dipasang terbalik yang dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse pada ujung bagian anoda dan katodanya. Mengapa dinamakan kapasitor variabel? Karena jika luas permukaan yang berhadapan dubuat variabel,maka kapasitas dari kapasitor tersebut akan variabel atau dapat berubah-ubah.

untuk lebih jelasnya silakan simak video berikut : 

Pada keterangan diatas merupakan sebagian dasar teori yang aku gunakan dalam laporanku, jadi maklum jikalau dalam penyusunan kalimatnya terdapat banyak kesamaan karena aku juga mencari banyak referensi dan ada beberapa yang memang dicopy paste karena memang itu yang menurutku baik serta tepat. apabila ada sobat blogger yang merasa tulisannya terpaut dalam ringkasan diatas mohon meluangkan dan melapangkan dadanya hehe semoga ilmunya bermanfaat : ). 

kata ocs : beberapa hal yang memang kita share adalah milik umum, karena itulah jangan lupa jika tujuan kita membagikan tulisan dalam blog adalah untuk berbagi ilmu dan semoga ilmu ini bermanfaat untuk semua orang yang telah membacanya dan juga bagi orang yang telah membaginya : )