Senin, 30 November 2015
Daftar Referensi (Pembuatan Power supply sederhana)
oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb
janji adalah hutang, begitu kata orang. padahal sekarang masih banyak orang yang gak nepatin janjinya (utamanya dalam hal janji bertemu ex: ntar kelompok jam 10.00 PM, tapi datang jam 11.47) mungkin banyak orang yang bilang "biasa orang Indonesia" padahal dengan tidak sadar mereka memberikan doktrin "kalau tidak molor bukan orang Indonesia". yah,, mungkin disini kita para generasi muda yang harus peduli terhadap hal-hal kecil dan tidak apatis. kalau bukan kita siapa lagi? mari masukkan dalam diri "aku adalah orang yang menepati janji". untuk itulah sekarang aku berusaha menepati janjiku dulu untuk memberikan daftar referensi pembuatan laporan Power supply sederhanaku. silakan dibuka dan dipelajari untuk memperluas pengetahuan
masih banyak lagi kalo bicara soal daftar rujukan. mungkin bisa dilihat ataupun di search di google dengan kata kunci "dasar teori pembuatan power supply". nah semakin banyak kita membaca maka semakin bertambah pengetahuan kita.
kata ocs : Tidak ada yang salah dengan belajar. Tidak ada yang salah dengan membaca. Tidak ada yang salah untuk memperbanyak referensi, karena jika kita hanya punya satu referensi maka itulah yang kemungkinan besar dilaksanakan, namun ketika kita punya beberapa referensi maka kita bisa menyeleksi dan memilah untuk menghasilkan hal yang terbaik.
Komponen Elektronika (Layout)
oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb
3. Layout PCB (dengan komponen)
5. Analisa Rangkaian
Dalam pembuatan power supply yang dijelaskan menggunakan beberapa komponen elektronika, maka disini aku coba jelasin gimana jalannya dari input AC ke Output DC beserta kontribusi masing-masing komponen. silakan disimak
gimana kabarnya gan? masih semangat buat cari ilmu kan ya?. aku lanjutin lagi share ilmu tentang elektro, kalo kemarin udah bahas kapasitor, dioda, dan ic regulator, untuk menyempurnakan pembuatan power supply (sesuai kata-kataku awal) maka kita akan bahas mengenai layout power supply sederhana yang pernah aku buat sekalian dijelasin gimana kontribusi masing masing komponen ke power supply. langsung aja, silakan disimak
1. Skema Rangkaian Power supply
seperti gambar yang tampak diatas, D1 dan seterusnya merupakan komponen dioda dimana dioda ini membentuk jembatan wheatstone. seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dioda disini berfungsi untuk mengubah tegangan AC (bergelombang negatif positif) menjadi Gelombang DC (Gelombang bergerak konstan positif). komponen selanjutnya adalah C1 dan seterusnya merupakan komponen Kapasitor, masih dalam bahasan kemarin komponen kapasitor berfungsi untuk mengurangi ripple baik dalam tegangan DC ataupun AC karena kemungkinan tegangan DC yang ada belum konstan sepenuhnya (dalam artian terdapat sedikit ripple/cacat). LM7812 merupakan IC regulator, yang berungsi untuk menyetabilkan tegangan output. LM78 merupakan kode untuk menentukan tegangan apa yang mau distabilkan, 78 berarti tegangan positif yang distabilkan beda lagi dengan 79 berarti tegangan negatif yang akan distabilkan. kemudian 2 angka dibelakangnya LMxx12 merupakan besarnya tegangan output yang distabilkan. mungkin pemahaman untuk skema bisa diperdalam dengan mengunjungi referensi yang saya gunakan dulu. (link referensi berada pada akhir pembahasan materi berantai ini)
2. Layout PCB (tanpa komponen)
bisa dilihat untuk layout PCB diatas, layout tersebut yang aku guanakan dalam pembuatan circuit di PCB.
tampak pada gambar tata letak dari masing masing komponen. lingkarang adalah komponen kapasitor (perhatikan polaritasnya juga) kemudian yang kotak ditengan berjumlah 4 adalah komponen dioda (perhatikan juga polaritasnya). selain itu ada 2 kotak ditengah bawah merupakan IC regulator LM7812 dan LM7912. disebelah nim dan nama merupakan Output positif, output negatif dan ground.
4. Cara kerja Power supply
sesuai dengan apa yang aku pelajari, cara kerja dari power supply yang aku buat adalah sebagai berikut :
Tegangan AC 220 V/ 240V dari PLN diturunkan tegangan nya oleh
Transformator (fungsi trafo adalah menaikkan dan menurunkan tegangan). Pada
rangkaian diatas tegangan diturunkan menjadi 12 Volt AC. Tegangan 12V AC ini
kemudian disearahkan (diubah menjadi tegangan DC) dengan 4 buah Dioda
(Rangkaian Dioda Bridge) 1N4007 menjadi tegangan searah 12 Volt s/d 16 Volt.
Tegangan DC yang dihasilkan belum
benar-benar DC (maksudnya masih terdapat ripple AC dengan frekwensi sesuai
input dari PLN (sekitar 50-60 Hz)). Maka digunakanlah 2 buah kondensator yang
berfungsi memfilter dan memperkecil ripple AC sehingga makin mendekati grafik
tegangan DC. Kondensator yang digunakan bernilai 1000uF dan 10nF.
Untuk merubah tegangan menjadi 12V diperlukan IC regulator 7812 yang
berfungsi untuk menstabilkan tegangan output menjasi 12 Volt DC. Ripple AC yang
masih ada di filter kembali melalui Condensator 10uF. Jadi dari tegangan AC
220V/240V dari PLN bisa diubah menjadi tegangan DC 12 volt oleh rangkaian ini.
Dalam pembuatan power supply yang dijelaskan menggunakan beberapa komponen elektronika, maka disini aku coba jelasin gimana jalannya dari input AC ke Output DC beserta kontribusi masing-masing komponen. silakan disimak
Sumber tegangan
yang digunakan yaitu sumber AC 220 volt. Kemudian tegangan tersebut masuk ke
trafo step down sehingga outputnya menjadi 12 volt .Arus masuk ke dioda
jembatan sehingga arus yang awalnya arus AC menjadi arus DC. Perubahan dari AC ke DC berawal dari tegangan
AC 220 V yang masuk dalam transformator kemudian diubah menjadi DC yang
bertegangan 12 Volt. Kemudian saat tegangan melewati diode maka tegangan
tersebut akan diubah dari AC ke DC perbedaannya adalah AC mempunyai gelombang
naik turun (punya sisi negative) menjadi DC yang bertegangan positif (searah)
jadi dioda dalam rangkaina power supply berfungsi sebagai penyearah gelombang
AC menjadi Gelombang DC.
Setelah keluar
dari Dioda maka tegangan akan melewati kapasitor 1000µF. Tegangan yang ada
kemudian di simpan kapasitor sebanyak kapasitas maksimum dari kapasitor
tersebut. Tegangan yang keluar kapasitor akan mempunyai sedikit ripple, hal ini
berarti bahwa kapasitor berfungsi sebagai penyimpan tegangan yang menjadikan gelombang DC menjadi
stabil frekuensinya. Vrms dari output kapasitor menjadi semakin besar. Output
kapasitor ini akan melewati IC regulator yang mempunyai fungsi menyetabilkan
tegangan yang menjadikan ouputnya sesuai datasheet IC regulator tersebut. Saya
menggunakan 7812 dan 7912 maka output yang keluar adalah 12 volt. Output dari IC regulator yang bertegangan 12
volt akan keluar menuju output power supply, namun sebelum itu output akan
melewati kapasitor 10µF agar ripplenya semakin sedikit dan tegangan DC
memounyai gelombang yang lurus.
Output
dari power supply yang saya buat terdapat 3 jenis, yang pertama adalah tegangan positif (+). Kedua tegangan negative (-) dan tegangan netral (0v). untuk outnya
akan dijelaskan sebagai berikut :
- Keluaran 12 V DC.
Tegangan yang
keluar dari diode dan masuk ke kaki positif capasitor 1000µF, capasitor mengeluarkan
tegangan kemudian tegangan masuk ke kaki 1 LM 7812 dan dikeluarkan melalui kaki
3 LM 7812 dan kembali masuk ke kaki positif capasitor 3 (digunakan capasitor
lagi agar menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas
dari ripple ataupun noise listrik yang lain) lalu keluarlah tegangan +12 V DC.
Keluaran
-12 V DC.
Tegangan yang
keluar dari diode dan masuk ke kaki positif capasitor 1000µF, capasitor mengeluarkan
tegangan kemudian tegangan masuk ke kaki 1 LM 7912 dan dikeluarkan melalui kaki
3 LM 7912 dan kembali masuk ke kaki positif capasitor 3 (digunakan capasitor
lagi agar menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas
dari ripple ataupun noise listrik yang lain) lalu keluarlah tegangan -12 V DC.
Output berupa tengangan negative karena LM 7912 menghasilkan output negative.
- Keluaran Netral (Ground)
Rangkaian
pada Ground Merupakan aliran terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir yang
menjadikan tegangan sama dengan 0 atau
tidak ada aliran listrik.
Dari sharing materi diatas aku harap dapat sedikit berkontribusi dalam menyampaikan ilmu yang pernah aku pelajari semasa kuliah ini. setidaknya ini adalah beberapa langkah untuk membuat power supply sederhana. semoga yang sedikit ini bermanfaat.
kata ocs : berani mencoba adalah sifat yang dibutuhkan dalam kehidupan ini. namun orang bijak adalah orang yang berfikir dan belajar untuk mengetahui hal-hal sebelum dia mencoba.
Minggu, 29 November 2015
Komponen Elektronika (Voltage Regulator)
oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb
Arus beban
yang melintas R4 membangkitkan tegangan dari Basis ke Emitor dari Q2.
Ketika arus beban IL bertambah sampai dengan nilai maksimum yang
telah ditentukan, tegangan jatuh pada R4 cukup untuk membias maju
Basis – Emitor transistor Q2, akibatnya Q2 menghantar.
Selanjutnya arus Basis Q1 dialihkan ke Kolektor dari Q2
dengan demikian IL dibatasi pada nilai maksimumnya.
Gambar 6.
Rangkaian dasar regulator 78XX
kita ketemu lagi dalam postingan yang ke- 4 mengenai elektro, pada kesempatan ini merupakan lanjutan dari postingan komponen dasar elektronika. nah lho katanya posting lanjutan tapi kok judulnya kagak sama (kurang dasar), ya . . . karena emang yang kita bahas bukan komponen dasar elektronika (resistor, dioda, kapasitor, transistor) lagi , tapi masuk ke IC regulator . IC regulator menyediakan suatu tegangan keluaran DC tetap yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan, arus beban
keluaran, dan suhu. untuk lebih jelasnya langsung saja aku share kan materi dari laporanku semester 1 dulu. semoga bermanfaat : )
a.
Pengaturan Tegangan (Voltage Regulations)
Dua kategori
dasar pengaturan tegangan adalah pengaturan garis (Line Regulation) dan
pengaturan beban (Load Regulation). Pengaturan garis adalah kemampuan pengatur
tegangan (voltage regulator) untuk tetap memepertahankan tegangan keluaran
ketika tegangan masukan berubah-ubah. Pengaturan Beban kemampuan untuk tetap
mempertahankan tegangan keluaran ketika beban bervariasi.
Line
Regulation
Ketika
tegangan masukan DC berubah-ubah, pengatur tegangan (voltage regulator) harus
mempertahankan tegangan keluaran, seperti digambarkan pada gambar 1.
Gambar 1.
Pengaturan Garis. Suatu perubahan tegangan masukan DC tidak mempengaruhi
tegangan keluaran suatu pengatur tegangan ( di dalam batas tertentu).
Pengaturan
Garis dapat digambarkan sebagai persentase perubahan tegangan keluaran terhadap
perubahan yang terjadi pada tegangan masukan. Pada umumnya dinyatakan dalam % /
V. Sebagai contoh, sebuah regulator tegangan mempunyai pengaturan garis 0,05%/V
berarti bahwa tegangan keluaran ber;ubah 0,05 persen ketika tegangan
masukan meningkat atau berkurang dengan satu volt.
Load
Regulation
Ketika arus
yang mengalir melalui beban berubah akibat perubahan beban, regulator tegangan
haruslah tetap mempertahankan tegangan keluaran pada beban agar tidak berubah
(tetap).
Pengaturan
beban dapat dinyatakan sebagai persentase perubahan tegangan keluaran untuk
setiap perubahan arus beban. Pengaturan beban juga dapat dinyatakan sebagai
persentase perubahan dari tegangan keluaran tanpa beban (TB) ke tegangan
keluaran dengan beban penuh (BP).
Gambar 2.
Pengaturan beban. Suatu perubahan pada arus beban tidak mempengaruhi tegangan
keluaran.
Pengaturan
beban dapat juga dinyatakan sebagai persentasi perubahan tegangan keluaran
terhadap perubahan setiap mA arus pada beban. Sebagai contoh, regulator
tegangan mempunyai Load Regulation 0,01% / mA, berarti bahwa tegangan keluaran
berubah 0,01 persen ketika arus beban meningkat atau berkurang 1 mA.
b.
Dasar Pengatur Tegangan Seri
Dasar
pengatur tegangan ada dua, yang pertama pengatur linier (linear regulators) dan
yang kedua adalah pengatur tersaklar (switching regulators). Keduanya tersedia
dalam bentuk IC. Ada dua jenis pengatur linier. pertama adalah pengatur
tegangan seri dan yang kedua adalah pengatur tegangan parallel.
Gambaran
sederhana dari pengatur tegangan seri ditunjukkan pada gambar blok diagram
berikut ini.
Gambar 3. Diagram blok pengatur
tegangan seri
CARA KERJA PENGATURAN
TEGANGAN
Rangkaian
dasar pengatur tegangan seri ditunjukkan pada gambar 4. Sedangkan cara kerjanya
ditunjukkan pada gambar 5. Resistor pembagi tegangan dibentuk oleh R2
dan R3 yang bertindak sebagai sensor bila terjadi perubahan tegangan
keluaran. Jika tegangan keluaran turun yang disebabkan oleh penurunan tegangan
masukan VIN atau bertambahnya arus beban IL, maka
tegangan pada masukan inverting (-) dari Op-Amp (sebagai error detector) juga
akan turun yang disebabkan oleh penurunan tegangan pada resistor pembagi
tegangan. Diode zener yang digunakan sebagai masukan pada masukan Non-inverting
(+) dari Op-Amp, juga bertindak sebagai tegangan acuan atau VREF, yang
nilainya tetap. Selisih tegangan yang ada pada kedua masukan Op-Amp akan
diperkuat, sehingga keluaran Op-Amp pun akan bertambah, demikian pula tegangan
pada Basis dari transistor Q1, akibatnya tegangan pada Emittor Q1
atau VOUT juga naik sampai tegangan pada masukan inverting (-) sama
dengan tegangan VREF. Tindakan ini akan menghindari penurunan
tegangan pada keluaran dan mejaga tetap kontan. Transistor Q1 adalah
power transistor yang diberi penyerap panas (heatsink) karena transistor ini
harus melalukan semua arus yang mengalir ke beban.
Gambar 4.
Rangkaian dasar pengatur tegangan seri
PERLINDUNGAN
TERHADAP HUBUNG-SINGKAT ATAU BEBAN LEBIH
Jika jumlah
arus beban yang ditarik berlebihan, transistor pelintas arus dapat dengan cepat
akan rusak. Salah satu metode untuk membatasi arus atau mencegah terhadap beban
lebih disebut constant current limiting . Rangkaiannya terdiri dari Q2
dan R4.
Gambar 5.
Pengatur tegangan seri dengan pembatas arus
c. PENGATUR TEGANGAN IC 78 XX
IC 78XX
adalah regulator tegangan positif dengan tiga terminal, masing-masing input,
Ground dan output. IC 78XX tersedia untuk beberapa nilai tegangan keluaran
seperti terlihat pada gambar dibawah.
Meskipun
semula dirancang untuk regulator tegangan tetap, namun regulator ini dapat
dikembangkan untuk tegangan dan arus yang dapat diatur.
Rangkaian
dasar 78XX ditunjukkan gambar 10, untuk tegangan dan arus output sesuai nilai
nominalnya.
C1
diperlukan jika regulator jauh dari Kapasitor Filter pencatu daya sedangkan C2
diperlukan untuk memperbaiki tanggapan kilasan dan penindasan kerut (trancient
response).
Dalam
penerapannya, tegangan masukan VIN harus lebih besar dari tegangan
keluaran (lihat tabel 1) jika kurang maka regulator tidak berfungsi tetapi bila
melebihi nilai VIN maksimumnya dapat merusak regulator.
untuk lebih jelasnya bisa disimak video berikut ini :
untuk lebih jelasnya bisa disimak video berikut ini :
alhamdulillah komponen untuk membuat power supply sederhana udah dibahas semua, semoga dengan ini semuanya bisa mendapatkan ilmu (setidaknya tau cara kerja power supply sederhana). dan apa yang aku posting menjadi referensi yang bagus untuk semuanya. intinya untuk menjaga tegangan agar konstan 12V ataupun -12V digunakan IC regulator.
kata ocs : ilmu bagaikan air, jika kalian mengambilnya disungai maka kualitas air disungai dengan keterbatasannya yang kalian dapat. jika kalian mengambil dimuara maka kualitas air muara dan keterbatasannya yang kalian. semua tergantung usaha kalian dan cara kalian memilih air mana yang akan kalian ambil :)
Sabtu, 28 November 2015
komponen elektronika Dasar ( Dioda )
oke,, Assalamu'alaikum wr wb
Berlanjut lagi kepostingan yang ketiga (tentang elektro ). Karena udah aku bahas pada postingan dulu bakalan berlanjut, maka kali ini aku bakal bahas soal komponen dasar elektronika lagi, khususnya adalah komponen semikonduktor dioda. Dalam rangkaian power supply, Dioda digunakan sebagai penyearah dari gelombang AC (gelombang naik turun) menjadi tegangan DC (gelombang lurus yang notabene bertegangan positif ). untuk lebih jelasnya maka perlu dipahami tentang dioda : )
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Diode Rectifier (Dioda Penyearah)
Berlanjut lagi kepostingan yang ketiga (tentang elektro ). Karena udah aku bahas pada postingan dulu bakalan berlanjut, maka kali ini aku bakal bahas soal komponen dasar elektronika lagi, khususnya adalah komponen semikonduktor dioda. Dalam rangkaian power supply, Dioda digunakan sebagai penyearah dari gelombang AC (gelombang naik turun) menjadi tegangan DC (gelombang lurus yang notabene bertegangan positif ). untuk lebih jelasnya maka perlu dipahami tentang dioda : )
a. Pengertian Dioda
Pengertian Dioda
adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda
juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah
sebaliknya. Dioda sebenarnya
tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang
berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali
tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Pengertian
Dioda Termionik adalah piranti katub yang merupakan susunan
elektroda di dalam sampul gelas. Bentuk pertama kali dari dioda termionik
hampir sama dengan bola lampu pijar. Di dalam katub dioda termionik, arus
listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung memanaskan katoda.
Elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida
yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Dari kegiatan tersebut
menghasilkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Walaupun demikian,
elektron tidak dapat di pancarkan dengan mudah ke permukaan anoda yang tidak
terpanasi ketika polaritas tegangan di balik.
Pengertian Dioda Semikondutor
sebagian besar terdapat pada teknologi pertemuan P-N semikonduktor. Dioda P-N
terdapat arus yang mengalir dari sisi Tipe-P (anoda) menuju sisi Tipe-N
(katoda), akan tetapi tidak dapat mengalir ke arah sebaliknya. Dioda
semikonduktor memiliki tipe lain yaitu dioda schottky yang di bentuk dari
pertemuan antara logam dan semikonduktor sebagai ganti dari pertemuan P-N
konvensional.
b.
Jenis-jenis Dioda
Jenis-Jenis
Dioda terdiri dari Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)
yang biasa disingkat LED, Diode Photo (Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda
Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode
Zener yang biasa disebut juga sebagai Voltage Regulation Diode. Semua jenis
dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-beda yang sesuai dengan nama dioda itu
sendiri. Dioda disempurnakan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919 dan
mulai memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut, walaupun
sebelumnya sudah ada dioda kristal (semikonduktor) yang dikembangkan oleh
peneliti asal Jerman yaitu Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda
termionik pada tahun 1873 yang dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic
Gutherie. Salah satu Jenis Dioda :
Diode Rectifier (Dioda Penyearah)
Dioda jenis
ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang diberikan, contohnya
seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga menghasilkan arus searah
(DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik
Jenis-Jenis
Dioda tersebut memiliki berbagai kegunaan tersendiri yang dapat memanipulasi
berbagai tegangan yang masuk melalui dioda tersebut. Jenis-jenis Dioda diatas
merupakan beberapa contoh jenis dioda yang saat ini sudah ada dan dikembangkan,
masih banyak lagi contoh lain dari jenis dioda ini.
Karakteristik dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri
dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor.
Dengan menggunakan rangkaian tersebut maka akan dapat diketahui tegangan dioda
dengan variasi sumber tegangan yang diberikan. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa dioda adalah komponen aktif dari dua elektroda (katoda dan anoda) yang
sifatnya semikonduktor, jadi dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga menghambat arus
dari arah sebaliknya. Dioda dapat dibuat dari Germanium
(Ge) dan Silikon
atau Silsilum (Si). Komponen aktif ini mempunyai fungsi sebagai; pengaman,
penyearah, voltage regulator, modulator, pengendali frekuensi, indikator, dan
switch.
Berdasarkan fungsinya, dioda terbagi atas; Dioda Kontak Titik, Dioda
Hubungan, LED, Dioda Foto, Dioda kapasiansi Variabel, Dioda
Bridge dan Dioda Zener. Dioda Kontak Titik atau Point Contact Diode
biasanya digunakan untuk mengubah frekuensi dari tinggi ke rendah. Contohnya,
OA70, OA90, dan 1N60. Dioda hubungan, adalah salah satu karakteristik dioda
yang mengalirkan tegangan yang besar namun hanya searah. Sedangkan LED atau
Light Emiting Diode adalah jenis komponen yang dapat mengeluarkan cahay bila
diberikan forward bias. Berbeda dengan LED, Dioda foto atau bisa disebut dengan
Foto Dioda akan menghasilkan arus listrik apabila terkena cahaya. Besarnya arus
listrik tergantung dari seberapa besar cahaya yang masuk.
Dioda Kapasiansi Variabel, atau bisa disebut juga dengan dioda varicap
atau varactor yang bila dipasang terbalik akan berperan sebagai kondensator ini
banyak digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL ( Phale Lock
Lopp). Dioda yang berfungsi sebagai power supply
adalah Dioda Bridge. Komponen ini adalah silikon yang dirangkai menjadi bridge
menjadi satu komponen utuh .Berbagai macam bentuk dioda ini banyak dijula di
pasaran dengan berbagai macam besar kapasitasnya. Yang terakhir adalah Dioda
Zener. Komponen aktif ini biasanya digunakan pada pembatas tegangan dan
berfungsi sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Karakteristik dioda
ini adalah mempunyai sifat tegangan terbaliknya stabil.
d.
Prinsip Kerja Dioda
Prinsip
Kerja Dioda pada umumnya adalah sebagai alat yang terbentuk
dari beberapa bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode (N)
yang biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan muatan
yang bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan sebaliknya muatan
bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan satu elektron yang dipisahkan oleh
depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua muatan tersebut, oleh
karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang berfungsi sebagai
pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan sekaligus pengaliran
arus yang terjadi di hole tersebut yang menghasilkan tegangan arus searah atau
biasa disebut dengan DC.
Prinsip Kerja Dioda berbeda dengan prinsip atau teori elektron yang
menyebutkan bahwa arus listrik yang terjadi dikarenakan oleh pergerakan
elektron dari kutub positif menuju ke kutub negatif, tetapi dioda ini hanya
mengalirkan arus satu arah saja, yaitu DC. Oleh karena jika dioda dialiri oleh
tegangan P yang lebih besar dari muatan N, maka elektron yang terdapat pada
muatan N akan mengalir ke muatan P yang disebut sebagai Forward Bias, bila
terjadi sebaliknya, yaitu jika dioda tersebut dialiri dengan tegangan N yang
lebih besar daripada tegangan P, maka elektron yang ada di dalamnya tidak akan
bergerak, sehingga dioda tidak mengaliri muatan apapun, pada kondisi seperti
ini sering disebut sebagai reverse bias.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Prinsip
Kerja Dioda merupakan salah satu alat yang sangat unik karena mampu
memanipulasi muatan hingga menjadi muatan yang searah atau DC. Sambungan antara
muatan anoda (P) dengan muatan katoda (N) dinamakan sebagai depletion layer
(lapisan deplesi) dimana terjadi keseimbangan muatan elektron dan hole.
Biasanya pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima muatan
elektron, sedangkan pada sisi N banyak elektron yang siap untuk membebaskan
diri, dengan kata lain jika sisi P diberi muatan potensial yang lebih, maka
elektron dari sisi N akan langsung mengisi setiap hole-hole yang ada di sisi P.
untuk lebih jelasnya silakan simak video dibawah ini :
materi diatas didapatkan dari berbagai referensi yang telah dipilah dan dipilih olehku, jadi apabila dari materi yang disampaikan ada yang kurang jelas bisa langsung mendatangi empunya. Yang intinya adalah power supply juga membutuhkan diode sebagai pengaman rangkaian karena diode mempunyai polaritas yang bisa dialui ketika tegangan pada anoda lebih besar daripada tegangan katoda. sehingga ketika polaritas terbalik maka arus tidak bisa melewati dioda. sekian semoga bermanfaat
kata ocs : Belajarlah untuk mendapatkan ilmu, karena ilmu lebih penting daripada nilai : ) orang berilmu yang tidak bisa mengamalkan ilmunya itu = ( ).
Jumat, 27 November 2015
komponen elektronika Dasar ( Kapasitor )
oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb
alhamdulillah masih diberi kesempatan buat sharing lagi mengenai elektro. karena pengetahuanku yang juga masih dasar, kali ini aku bahas mengenai komponen dasar. Dari beberapa komponen dasar dalam bidang elektro yang mendapat giliran adalah Kapasitor. kenapa harus kapasitor ? karena ini merupakan postingan berantai untuk membuat sebuah power supply. jadi yang pertama dan harus diketahui adalah tentang kapasitor (setidaknya begitulah bagaimana aku membuat laporan pada semester 1 kemarin ). Dalam rangkaian power supply, kapasitor yang terpasang digunakan untuk memperkecil ripple tegangan yang masuk, entah itu AC ataupun tegangan DC yang masih mempunyai ripple agar tegangan stabil atau konstan tanpa ripple. untuk lebih jelasnya, langung nyimak langsung kemateri aja. semoga bermanfaat : )
jenis kapasitor juga dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu jenis kapasitor keramik, kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor multilayer, kapasitor polyester film, elekctric double, super kapasitor, trimer dan kapasitor tuning.
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah kermaik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.
Kapasitor pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867 oleh karena itu satuan kapasitor dinamakan satuan farad, yang merupakan nama dari penemu kapasitor ini. Mengapa kapasitor disebut juga sebagai kondensator? Karena pada jaman itu ilmuwan terkenal dari Italia yaitu Alessandro Volta berpengaruh sangat kuat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komponen yang mampu menyimpan suatu muatan yang tinggi disebut sebagai Condensatore (kondensator).
alhamdulillah masih diberi kesempatan buat sharing lagi mengenai elektro. karena pengetahuanku yang juga masih dasar, kali ini aku bahas mengenai komponen dasar. Dari beberapa komponen dasar dalam bidang elektro yang mendapat giliran adalah Kapasitor. kenapa harus kapasitor ? karena ini merupakan postingan berantai untuk membuat sebuah power supply. jadi yang pertama dan harus diketahui adalah tentang kapasitor (setidaknya begitulah bagaimana aku membuat laporan pada semester 1 kemarin ). Dalam rangkaian power supply, kapasitor yang terpasang digunakan untuk memperkecil ripple tegangan yang masuk, entah itu AC ataupun tegangan DC yang masih mempunyai ripple agar tegangan stabil atau konstan tanpa ripple. untuk lebih jelasnya, langung nyimak langsung kemateri aja. semoga bermanfaat : )
a. Pengertian
Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen
elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari
dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap
konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut
dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Prinsip
kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk
ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja
tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam
(konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau
isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut
berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa
kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik
cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian
elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga
api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga
dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih
panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power
Supply).Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau
tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator
(penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai
konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di
manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk
mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi
penerapan lainnya.
b. Jenis-Jenis
Kapasitor
Jenis-Jenis kapasitor dalam rangkaian
elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor
non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang memiliki
dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari
bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan
dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.
Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak
memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga
dapat kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai
kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun
kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi
masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan
yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.
jenis kapasitor juga dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu jenis kapasitor keramik, kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor multilayer, kapasitor polyester film, elekctric double, super kapasitor, trimer dan kapasitor tuning.
Sifat dasar kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan tidak dapat
dilalui arus DC (Direct Current) tetapi dapat dilalui arus AC (Alternating
Current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (Resistansi yang nilainya
tergantung dari frekuensi). Berdasarkan nilai kapasitansinya, kapasitor di bagi
menjadi 2 bagian, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variable.
Untuk jenis-jenis kapasitor multilayer adalah kapasitor yang
terbuat dari bahan material. Kapasitor ini hampir sama dengan kapasitor
keramik, perbedaannya hanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun
dielektriknya. Bahan dielektrik disusun dengan banyak lapisan dengan ketebalan
10 sampai 20 μm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain
itu, bentuk dari jenis kapasitor ini juga kecil dan memiliki karakteristik suhu
yang bagus di bandingkan dengan kapasitor lainnya.
c. Fungsi
Kapasitor
Dalam komponen elektronika fungsi kapasitor adalah sebagai penyimpan
muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat
digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas
penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol “F”. Simbol
dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah kermaik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.
Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator.
Bentuk dan ukuran kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan
kapasitas, tegangan kerja dan lain sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi
menjadi 2 kelompok, yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga
kapasitor yang memiliki kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut
variable kapasitor.
Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan
listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC
(Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang
nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai
filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit
frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah
percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar. Sedangkan fungsi
kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan
juga mematikan mesin.
d. Cara Kerja
Kapasitor
Cara Kerja kapasitor dapat dibedakan berdasarkan jenis kapasitornya,
berikut ini ada beberapa macam jenis kapasitor, yaitu kapasitor keramik,
kertas, kapasitor variable, kapasitor polister dan kapasitor elektrolit. Setiap
masing-masing kapasitor memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai komponen pasif
elektronika yang memiliki fungsi menyimpan dan mengatur muatan listrik dengan
jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua konduktor yang sengaja dipisahkan
oleh bahan penyekat atau bahan dielektrik (keping), kapasitor biasa disebut
juga sebagai kondensator.
Kapasitor pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867 oleh karena itu satuan kapasitor dinamakan satuan farad, yang merupakan nama dari penemu kapasitor ini. Mengapa kapasitor disebut juga sebagai kondensator? Karena pada jaman itu ilmuwan terkenal dari Italia yaitu Alessandro Volta berpengaruh sangat kuat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komponen yang mampu menyimpan suatu muatan yang tinggi disebut sebagai Condensatore (kondensator).
Cara Kerja Kapasitor variabel adalah sebagai komponen menyimpan dan
mengatur muatan listrik yang terdiri dari dua lempengan yang sejajar yang salah
satu lempengannya adalah dielektrik, yang memiliki fungsi sebagai membantu
memperbesar kapasitansi kondensator, kapasitor variabel dapat dibedakan menjadi
dua jenis,yaitu variable capacitor (varco) yang menggunakan udara sebagai
intinya, dan dioda varaktor yang memang pada dasarnya varaktor merupakan dioda
yang sengaja dipasang terbalik yang dapat mengubah kapasitansi dengan
memberikan tegangan reverse pada ujung bagian anoda dan katodanya. Mengapa
dinamakan kapasitor variabel? Karena jika luas permukaan yang berhadapan dubuat
variabel,maka kapasitas dari kapasitor tersebut akan variabel atau dapat
berubah-ubah.
Pada keterangan diatas merupakan sebagian dasar teori yang aku gunakan dalam laporanku, jadi maklum jikalau dalam penyusunan kalimatnya terdapat banyak kesamaan karena aku juga mencari banyak referensi dan ada beberapa yang memang dicopy paste karena memang itu yang menurutku baik serta tepat. apabila ada sobat blogger yang merasa tulisannya terpaut dalam ringkasan diatas mohon meluangkan dan melapangkan dadanya hehe semoga ilmunya bermanfaat : ).
kata ocs : beberapa hal yang memang kita share adalah milik umum, karena itulah jangan lupa jika tujuan kita membagikan tulisan dalam blog adalah untuk berbagi ilmu dan semoga ilmu ini bermanfaat untuk semua orang yang telah membacanya dan juga bagi orang yang telah membaginya : )