oke,, Assalamu'alaikum Wr Wb
alhamdulillah masih diberi kesempatan buat sharing lagi mengenai elektro. karena pengetahuanku yang juga masih dasar, kali ini aku bahas mengenai komponen dasar. Dari beberapa komponen dasar dalam bidang elektro yang mendapat giliran adalah Kapasitor. kenapa harus kapasitor ? karena ini merupakan postingan berantai untuk membuat sebuah power supply. jadi yang pertama dan harus diketahui adalah tentang kapasitor (setidaknya begitulah bagaimana aku membuat laporan pada semester 1 kemarin ). Dalam rangkaian power supply, kapasitor yang terpasang digunakan untuk memperkecil ripple tegangan yang masuk, entah itu AC ataupun tegangan DC yang masih mempunyai ripple agar tegangan stabil atau konstan tanpa ripple. untuk lebih jelasnya, langung nyimak langsung kemateri aja. semoga bermanfaat : )
a. Pengertian
Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen
elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari
dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap
konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut
dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Prinsip
kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk
ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja
tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam
(konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau
isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut
berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa
kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik
cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian
elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga
api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga
dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih
panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power
Supply).Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau
tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator
(penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai
konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di
manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk
mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi
penerapan lainnya.
b. Jenis-Jenis
Kapasitor
Jenis-Jenis kapasitor dalam rangkaian
elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor
non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang memiliki
dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari
bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan
dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.
Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak
memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga
dapat kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai
kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun
kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi
masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan
yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.
jenis kapasitor juga dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu jenis
kapasitor keramik, kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor
multilayer, kapasitor polyester film, elekctric double, super kapasitor, trimer
dan kapasitor tuning.
Sifat dasar kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan tidak dapat
dilalui arus DC (Direct Current) tetapi dapat dilalui arus AC (Alternating
Current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (Resistansi yang nilainya
tergantung dari frekuensi). Berdasarkan nilai kapasitansinya, kapasitor di bagi
menjadi 2 bagian, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variable.
Untuk jenis-jenis kapasitor multilayer adalah kapasitor yang
terbuat dari bahan material. Kapasitor ini hampir sama dengan kapasitor
keramik, perbedaannya hanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun
dielektriknya. Bahan dielektrik disusun dengan banyak lapisan dengan ketebalan
10 sampai 20 μm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain
itu, bentuk dari jenis kapasitor ini juga kecil dan memiliki karakteristik suhu
yang bagus di bandingkan dengan kapasitor lainnya.
c. Fungsi
Kapasitor
Dalam komponen elektronika fungsi kapasitor adalah sebagai penyimpan
muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat
digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas
penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol “F”. Simbol
dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling
sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat
bahan isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud
Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi
kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah kermaik, kertas,
udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.
Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator.
Bentuk dan ukuran kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan
kapasitas, tegangan kerja dan lain sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi
menjadi 2 kelompok, yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga
kapasitor yang memiliki kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut
variable kapasitor.
Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan
listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC
(Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang
nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai
filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit
frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah
percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar. Sedangkan fungsi
kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan
juga mematikan mesin.
d. Cara Kerja
Kapasitor
Cara Kerja kapasitor dapat dibedakan berdasarkan jenis kapasitornya,
berikut ini ada beberapa macam jenis kapasitor, yaitu kapasitor keramik,
kertas, kapasitor variable, kapasitor polister dan kapasitor elektrolit. Setiap
masing-masing kapasitor memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai komponen pasif
elektronika yang memiliki fungsi menyimpan dan mengatur muatan listrik dengan
jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua konduktor yang sengaja dipisahkan
oleh bahan penyekat atau bahan dielektrik (keping), kapasitor biasa disebut
juga sebagai kondensator.
Kapasitor
pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867 oleh karena
itu satuan kapasitor dinamakan satuan farad, yang merupakan nama dari penemu
kapasitor ini. Mengapa kapasitor disebut juga sebagai kondensator? Karena pada
jaman itu ilmuwan terkenal dari Italia yaitu Alessandro Volta berpengaruh
sangat kuat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komponen yang mampu
menyimpan suatu muatan yang tinggi disebut sebagai Condensatore (kondensator).
Cara Kerja Kapasitor variabel adalah sebagai komponen menyimpan dan
mengatur muatan listrik yang terdiri dari dua lempengan yang sejajar yang salah
satu lempengannya adalah dielektrik, yang memiliki fungsi sebagai membantu
memperbesar kapasitansi kondensator, kapasitor variabel dapat dibedakan menjadi
dua jenis,yaitu variable capacitor (varco) yang menggunakan udara sebagai
intinya, dan dioda varaktor yang memang pada dasarnya varaktor merupakan dioda
yang sengaja dipasang terbalik yang dapat mengubah kapasitansi dengan
memberikan tegangan reverse pada ujung bagian anoda dan katodanya. Mengapa
dinamakan kapasitor variabel? Karena jika luas permukaan yang berhadapan dubuat
variabel,maka kapasitas dari kapasitor tersebut akan variabel atau dapat
berubah-ubah.
untuk lebih jelasnya silakan simak video berikut :
Pada keterangan diatas merupakan sebagian dasar teori yang aku gunakan dalam laporanku, jadi maklum jikalau dalam penyusunan kalimatnya terdapat banyak kesamaan karena aku juga mencari banyak referensi dan ada beberapa yang memang dicopy paste karena memang itu yang menurutku baik serta tepat. apabila ada sobat blogger yang merasa tulisannya terpaut dalam ringkasan diatas mohon meluangkan dan melapangkan dadanya hehe semoga ilmunya bermanfaat : ).
kata ocs : beberapa hal yang memang kita share adalah milik umum, karena itulah jangan lupa jika tujuan kita membagikan tulisan dalam blog adalah untuk berbagi ilmu dan semoga ilmu ini bermanfaat untuk semua orang yang telah membacanya dan juga bagi orang yang telah membaginya : )
0 komentar:
Posting Komentar