Oke,,
Assalamu’alaikum Wr Wb
Entah
kenapa, banyak orang yang tidak suka dengan padagang kaki lima termasuk
juga aku, mungkin karena pedagang kaki
lima itu sangat mengurangi space
jalan untuk pejalan kaki sehingga kita harus turun dari trotoar untuk
menghindari dagangannya. Apalagi kalo kita buru-buru dan butuh akses jalan
lebar, seperti orang PMS hanya “dia” yang bener
lainnya salah hehe, Padahal kalo mau berfikir, kita anak kost sangat
membutuhkan pedagang kaki lima karena anak kost tak pernah tau kapan waktu
lapar, “datang diundang pulang harus bayar” itulah laparnya anak kost, selain
indomart dan alfamart yang sangat familiar bagi anak kost sebagai penyedia
soto, pecel, iga bakar dan lain-lain dalam bentuk mie ternyata faktor penting
lainnya adalah pedagang kaki lima sebagai penyuplai makanan awal bulan bagi
anak kost.
foto diatas dicomot dari agan google
Bayangkan
saja ketika usus diperut sudah ruwet karena terlalu banyak makan mie , perut
kitapun perlu refreshing makan tahu telor atapun nasi goreng, pedagang kaki
lima adalah pilihan utama sebelum warung nasi goreng ataupun café. Apalagi jam
menunjukkan pukul 23.57 , PKL pilihan utama dan satu-satunya. Selain sebagai
malaikat tanpa sayap bagi anak kost, PKL sebenarnya mendukung nilai estetika
dari kota itu sendiri. Bentar, coba bayangin dan renungin, betapa sepinya kota
tanpa api penjual nasi goreng, tanpa suara dengungan penjual putu tanpa tik tok tik tok penjual
bakso dan tanpa te sate dan asapnya.
Oke
kita bahas satu-satu mulai dari api penjual nasi goreng, lampu-lampu kota yang
sudah mulai rusak dan tak terawatt dibiarkan saja, akhirnya penyuplai cahaya
dari kota adalah api tukang nasi goreng bersama lampu gerobaknya . . . . jreng
jreng satu poin didapatkan untuk suplau penerangan. Selain itu, sebagai daya tarik
pembeli yang menjadikan riwa-riwi pembeli menjadikan kota tidak “sempat” tidur
sehingga roda perekonomian terdongkrak . . . . jreng jreng dua poin didapatkan
dari api penjual nasi goreng. Udah sedikit aja, yang lainnya silakan difikirkan
dan ditelaah sendiri hehe.
Lanjut,
kita bahas suara dengungan penjual putu,
pemerintah kota hanya menyediakan suara untuk warganya lewat traffic light selain itu zero hehe, hanya dengungan sepeda
motor yang ada ataupun klakson angkutan kota, maka dari itu suara tuuuuuttt penjual putu
sangat membantu meramaikan suara kota. Satu poin untuk putu, suara ini juga menandakan selamatnya cacing-cacing buncit
kekurangan gizi diperut anak kost (hehe becanda) karena dengan adanya penjual
putu maka cemilan anak kost semakin bervariasi dan menambah suplai dari gizi anak
kost setidaknya mengurangi orang sakit dan anak kurang gizi. Dua poin untuk
penjual putu.
Bakso,
selain suara tik tok nya memecah
keheningan ditengah hujan. Bakso sendiri memberikan nilai gizi dari warganya
setidaknya warganya memakan daging (walupun sedikit) dan dengan ini makanan
tidak monoton hal ini berarti variasi makanan bertambah jreng. . . satu poin. Kemudian bakso sendiri sangat
digemari di Kota Malang maka ini akan memberikan kesan sejarah untuk kota itu
sendiri utamanya bagi pendatang 4 tahunan ini. Jreng . . . poin kedua udah didapatkan.
Te
sate dan asapnya yang mengandung aroma khas. Selain menambah variasi, otomatis
sate juga baik untuk kesehatan (kalo makannya pas, pas gak sakit pas gak
kekenyangan dan pas pas lainnya. Otomatis mendongkrak kesehatan masyarakat,
jreng satu poin yang dipakasakan untuk sate masih dalam kategori masuk akal. Kemudian
asap dari sate sendiri sangat baik untuk lingkungan, karena mengurangi populasi
nyamuk, siapa tau nyamuk aides aigepty yang ke foging
tambah keren kan, disana brati mengurangi penyebab demam berdarah sehingga
mengurangi angka penderita penyakit demam berdarah. Tara . . . . poin kedua yang lebih dipaksakan masih masuk
akal.
Hehe
sebenarnya masih banyak lagi kalo kita mau berfikir kreatif. Pedangan kaki lima
yang “keren” itu pun punya banyak manfaat.
Kata ocs : cobalah berfikir diluar jalan dimana kita
biasa berfikir, disana kita pasti menemukan beberapa hal baru yang mungkin itu bermanfaat.
Karena fikiran kita menentukan sikap kita.
0 komentar:
Posting Komentar