Wacana Kehidupan

Jumat, 11 Desember 2015

Estetika Kota dibantu pedagang kaki lima

Oke,, Assalamu’alaikum Wr Wb

Entah kenapa, banyak orang yang tidak suka dengan padagang kaki lima termasuk juga  aku, mungkin karena pedagang kaki lima itu sangat mengurangi space jalan untuk pejalan kaki sehingga kita harus turun dari trotoar untuk menghindari dagangannya. Apalagi kalo kita buru-buru dan butuh akses jalan lebar, seperti orang PMS hanya “dia” yang bener lainnya salah hehe, Padahal kalo mau berfikir, kita anak kost sangat membutuhkan pedagang kaki lima karena anak kost tak pernah tau kapan waktu lapar, “datang diundang pulang harus bayar” itulah laparnya anak kost, selain indomart dan alfamart yang sangat familiar bagi anak kost sebagai penyedia soto, pecel, iga bakar dan lain-lain dalam bentuk mie ternyata faktor penting lainnya adalah pedagang kaki lima sebagai penyuplai makanan awal bulan bagi anak kost.
foto diatas dicomot dari agan google
Bayangkan saja ketika usus diperut sudah ruwet karena terlalu banyak makan mie , perut kitapun perlu refreshing makan tahu telor atapun nasi goreng, pedagang kaki lima adalah pilihan utama sebelum warung nasi goreng ataupun café. Apalagi jam menunjukkan pukul 23.57 , PKL pilihan utama dan satu-satunya. Selain sebagai malaikat tanpa sayap bagi anak kost, PKL sebenarnya mendukung nilai estetika dari kota itu sendiri. Bentar, coba bayangin dan renungin, betapa sepinya kota tanpa api penjual nasi goreng, tanpa suara dengungan penjual putu tanpa tik tok tik tok  penjual bakso dan tanpa  te sate  dan asapnya.
Oke kita bahas satu-satu mulai dari api penjual nasi goreng, lampu-lampu kota yang sudah mulai rusak dan tak terawatt dibiarkan saja, akhirnya penyuplai cahaya dari kota adalah api tukang nasi goreng bersama lampu gerobaknya . . . . jreng jreng satu poin didapatkan untuk suplau penerangan. Selain itu, sebagai daya tarik pembeli yang menjadikan riwa-riwi  pembeli menjadikan kota tidak “sempat” tidur sehingga roda perekonomian terdongkrak . . . . jreng jreng dua poin didapatkan dari api penjual nasi goreng. Udah sedikit aja, yang lainnya silakan difikirkan dan ditelaah sendiri hehe.
Lanjut, kita bahas suara dengungan penjual putu, pemerintah kota hanya menyediakan suara untuk warganya lewat traffic light  selain itu zero hehe, hanya dengungan sepeda motor yang ada ataupun klakson angkutan kota, maka dari itu suara  tuuuuuttt  penjual putu sangat membantu meramaikan suara kota. Satu poin untuk putu, suara ini juga menandakan selamatnya cacing-cacing buncit kekurangan gizi diperut anak kost (hehe becanda) karena dengan adanya penjual putu maka cemilan anak kost semakin bervariasi dan menambah suplai dari gizi anak kost setidaknya mengurangi orang sakit dan anak kurang gizi. Dua poin untuk penjual putu.
Bakso, selain suara tik tok nya memecah keheningan ditengah hujan. Bakso sendiri memberikan nilai gizi dari warganya setidaknya warganya memakan daging (walupun sedikit) dan dengan ini makanan tidak monoton hal ini berarti variasi makanan bertambah jreng. . .  satu poin. Kemudian bakso sendiri sangat digemari di Kota Malang maka ini akan memberikan kesan sejarah untuk kota itu sendiri utamanya bagi pendatang 4 tahunan ini. Jreng  . . . poin kedua udah didapatkan.
Te sate dan asapnya yang mengandung aroma khas. Selain menambah variasi, otomatis sate juga baik untuk kesehatan (kalo makannya pas, pas gak sakit pas gak kekenyangan dan pas pas lainnya. Otomatis mendongkrak kesehatan masyarakat, jreng satu poin yang dipakasakan untuk sate masih dalam kategori masuk akal. Kemudian asap dari sate sendiri sangat baik untuk lingkungan, karena mengurangi populasi nyamuk, siapa tau nyamuk aides aigepty  yang ke foging tambah keren kan, disana brati mengurangi penyebab demam berdarah sehingga mengurangi angka penderita penyakit demam berdarah. Tara . . . .  poin kedua yang lebih dipaksakan masih masuk akal.
Hehe sebenarnya masih banyak lagi kalo kita mau berfikir kreatif. Pedangan kaki lima yang “keren” itu pun punya banyak manfaat.

Kata ocs :  cobalah berfikir diluar jalan dimana kita biasa berfikir, disana kita pasti menemukan beberapa hal baru yang mungkin itu bermanfaat. Karena fikiran kita menentukan sikap kita.


0 komentar:

Posting Komentar